A Secret Weapon For agus joko pramono
A Secret Weapon For agus joko pramono
Blog Article
IDI's Board is composed of 10 members from distinctive supreme audit establishments. Get to know them better within our "Fulfill the Board" series.
In the course of his tenure, he also initiated the audit of your preparedness of Indonesian Authorities’s implementation of the SDGs.
“It's because the regular of your condition’s losses need to be genuine and definite by measuring the standardization course of action and examining the appropriate common. Thus, we can't full Those people that are not still stipulated in the law or in any existing laws,” he remarked.
Your browser isn’t supported any longer. Update it to get the finest YouTube practical experience and our most up-to-date functions. Find out more
Nama-nama yang lolos itu sudah diserahkan ke Presiden Jokowi untuk nantinya dikirim ke DPR guna menjalani tes akhir in shape and right exam. DPR nantinya memilih 5 orang untuk menjadi Pimpinan KPK.
KOGASMA AHY as Commander of Kogasma led the attempts to bring victory for that Democratic Occasion. While in the 2019 legislative election, the Democratic Bash in various surveys is predicted to only be capable of acquire a lot less than 5 percent of the vote.
Karena tugas KPK untuk fokus pada higher profile instances. Sedangkan Polri fokus pada low profile scenarios yang juga merata terjadi di mana-mana.
Pansel menggelar tes wawancara secara tertutup. Wartawan dilarang untuk meliput ke dalam lokasi tes wawancara. Tes kali ini juga tidak disiarkan secara langsung. Awak media hanya bisa menunggu di region luar gedung.
But Agus appeared to get no really serious pushback just after he claimed he would keep the army out of politics.
Johanis Tanak saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua KPK. Lolosnya Tanak mendapatkan sorotan agus joko karena memiliki pandangan yang kontroversial terkait tindak pidana korupsi. Ia mendukung keadilan restoratif tidak hanya diterapkan untuk kasus tindak pidana umum, tetapi juga kasus korupsi.
Dari buku itu, dia mengetahui jika AJP sejak dulu sudah bercita-cita untuk menjadi anggota BPK sampai akhirnya cita-cita tersebut terwujud pada tahun 2013.
“Bukan bermaksud monopoli, tapi saya ingin apa yang dipamerkan di sini bisa menjadi acuan bagi konsumen yang menginginkan produk kerajinan berkualitas,” imbuhnya.
At their wedding ceremony, they utilised Javanese customs which ended up laden with military services nuance by carrying out the Pora Sword tradition.
Rombongan langsung diarahkan menuju stand pameran busana yang berada di bawah Panggung Terbuka Ardha Candra. Di sini, mereka diajak melihat-lihat busana karya desainer lokal Bali yang sebagian besar berbahan kain tenun tradisional, utamanya endek.